“Pilihannya cuma
minjem punya kakak senior, minjem perpus, atau beli itu untuk pilihan yang
paling terakhir”
Senin, 13 Febuari 2012 merupakan
awal semester bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, semua
mahasiswa pastinya akan mengalami awal sebuah semester dengan rasa galau, bimbang, bingung, bokek dan lainnya. Kondisi ini juga
ternyata berlaku di dalam lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Jakarta. Mereka pasti akan bertanya-tanya dengan segudang pertanyaan yang ada
dibenak mereka, mulai dari pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) yang kadang
bermasalah sampai dengan jumlah SKS yang akan mereka ambil, namun semua itu
untuk sebagian mahasiswa ada yang sudah terlewati.
Bagi mahasiswa baru khususnya di
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, semester genap kali ini merupakan semester baru bagi mereka.
Menurut penuturan Rizki Alfian salah satu mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Reguler 2011, “Semester baru ini merupakan segala sesuatu yang baru mulai dari
teman, pelajaran, dosen, itu semua suasana baru. Sesuatu yang baru itu
dijadikan pembelajaran aja buat saya”. Kesulitan dalam semester baru tentu saja
dalam menghadapi mata kuliah baru dengan dosen yang baru, karena mereka belum
punya gambaran mengenai mata kuliah tersebut. Selain itu kesulitan lainnya
adalah dalam memperoleh buku diktat kuliah yang akan mereka pakai sebagai buku
pegangan. Masalah buku ini bagi sebagian mahasiswa menjadi kesulitan yang
sangat membingungkan, karena mereka hanya mempunyai beberapa pilihan sebagaimana
yang diutarakan oleh Zelinda Kusumawati mahasiswa Pendidikan Akuntansi Reguler
2011 “Pilihannya cuma minjem punya kakak senior, minjem perpus, atau beli itu
untuk pilihan yang paling terakhir”.
Dalam hal ini disetiap semester baru
ternyata ada tradisi berburu buku di kakak senior, jadi mereka sudah dari
jauh-jauh hari meminjam buku-buku pada
kakak senior, hal ini disiasati karena pastinya banyak yang akan meminjam, ini
rata-rata dilakukan dengan mahasiswa yang sudah kenal akrab dengan kakak
senior, ternyata dalam hal berburu buku juga dibutuhkan link, dibalik itu semua, mahasiswa yang kurang bisa beradaptasilah
yang tidak bisa mendapatkannya. Mungkin karena itu mereka lebih suka berburu
buku di perpustakaan. Kendati demikian perpustakaan sekarang menurut Zelinda
“Perpustakaan sekarang kurang lengkap, kurang banyak bukunya, penataannya masih
berantakan, ada yang satu judul tapi mencar kemana-mana”. Mungkin ini merupakan
sebuah pembelajaran bagi pihak kampus untuk terus berbenah diri dalam pelayanan
keperpustakaan agar dikemudian hari dapat menjadi yang lebih baik lagi dari
yang sekarang.
wah keren nih de! Good job!! Keep Writing...
BalasHapusaamiin.. iya insya allah :)
BalasHapus